Sejarah Himpunan Mahasiswa Islam

Pada tanggal 5 Februari 1942 berdirilah organisasi Mahasiswa yang bernama Himpurran Mahasiswa Islari, yang terkenal dengan sebutan HMI. HMI lahir dari kancah revolusi kemerdekaan Indonesia, karena itulah dapat dipahami apabila organisasi ini memiliki naluri dan watak Peiuang serta pemikir yang bernafaskan Islam. Lahirnya HMI dimu'lai dari kisah heroik seorang mahasiswa yang bernama Lafran Pane' gelisah dengan perkembangan lieadaan, khususnya di, kalangan pergerakan melihat potensi mahasiswa Islam yang perlu untuk diorganisasikan dengan baik, mahasiswa STI inisiatif untuk mendirikan organisasi mahasiswa Islam. Pada waktu kuliah Tafsir oleh dosen Huseuin Yahya, Iafran Pane meminta ijin untuk menggunakan tempat dan waktu kuliah tersebut dipakai rapat penting pembentukan organisasi mahasiswa. Huseuin Yahya mengizinkan, bahkan turut serta mengikuti jalannya rapat. karena, setelah mahasiswa STI duduk dan siap menerima kuliah, Lafran Pane tampil didepan ruang kuliah dan dengan lantang menjelaskan bahwa kesempatan tersebut akan dipakai untuk rapat mendirikan organsiasi Mahasiswa Islam.
Dengan penuh percaya diri Lafran Pane mengatakan bahawa sema persiapan pemebentukan organisasi mahasiswa sudah beres. Maka, seketika itu pula ruang kuliah STI menjadi gempar. Terjadi debat dan diskusi yang seru dan dinamis, membahas gagasan tersebut. Larfan Pane memepertahankan gagasannya dengan gigih dan Arif, menjawab berbagai respon kawan mahasiswanya. Alhamdulillah, akhirnya semua mahasiswa setuju dengan suara bulat mendirikan organisasi Mahasiswa Islam dengan nama Himpunan Mahasiswa Islam disingkat HMI. waktu itu menunjukan hari Rabu Pon 1878 tahun Saka atau tanggal 14 Rabiul Awal 1366 H bertepatan dengan 5 Februari 1947 M. Itulah hari bersejarah bagi HMI, dan juga bagi dunia mahasiswa serta bangsa Indonesia pada umumnya. Dai keberanian dan cita-cita luhur putra bangsa itu lahir sarana dan wahana perjuangan mempertahankan dan mengisi kemerdekaan, dari kalangan mahasiswa muslim yang memiliki komitmen atas keislaman dan keindonesiaan. Jerih payah Lafran Pane dan 14 orang kawan kawannya mahasiswa STI, kelak membuahkan hasil gemilang, HMI menjadi organisasi besar dan terkemuka.